Khutbah Pendek Tentang Kemerdekaan

Khutbah Kemerdekaan 
Perkirakan waktu 6 menit


Khutbah 1

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى 

فياأيها المسلمون  . . . . . . .أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا

فقال الله تعالى في كتابه الكريم :أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا


Jamaah Jumat Rahimakumullah

Pada suatu hari, setelah Fathu Makkah, Rasulullah ﷺ menyaksikan sahabat Bilal bin Rabah berdiri di atas Ka’bah, mengumandangkan adzan. Seorang budak hitam yang dahulu disiksa karena keimanannya, kini berada di tempat paling mulia di tengah kota yang dulu menindasnya.

Inilah hakikat kemerdekaan sejati — bukan sekadar lepas dari penjajahan fisik, tetapi bebas dari belenggu kesyirikan, kedzaliman, dan hawa nafsu. Allah ﷻ berfirman:

 

“Katakanlah: Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap.”(QS.Al-Isra: 81)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Kemerdekaan dalam pandangan Islam adalah bebasnya jiwa dari penghambaan kepada selain Allah. Seperti kata Sayyidina Umar bin Khattab ketika menegur seorang gubernurnya:

"Sejak kapan kalian memperbudak manusia, padahal mereka dilahirkan oleh ibu mereka dalam keadaan merdeka?" (Diriwayatkan dalam al-Muwaththa’ karya Imam Malik)

Allah ﷻ menegaskan: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)

Maka, kemerdekaan sejati adalah saat kita hanya tunduk kepada Allah, bukan kepada hawa nafsu atau tekanan manusia. Jamaah Jumat Rahimakumullah

Islam memerintahkan membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan. Allah ﷻ berfirman: “Membebaskan budak.”
(QS. Al-Balad: 13)

Juga firman-Nya: “Mengapa kamu tidak berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah…?” (An-Nisa: 75)

Nabi ﷺ bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzhaliminya dan tidak membiarkannya dizhalimi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Para ulama kita telah mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah sarana menjaga lima tujuan besar syariat (maqashid syariah): menjaga agama, jiwa, akal, harta, dan kehormatan manusia.

KH. Ahmad Dahlan menegaskan bahwa kemerdekaan harus membebaskan umat dari kebodohan dan kemusyrikan.
Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam Risalah Ahlus Sunnah wal Jamaah menyebut kemerdekaan sebagai amanah untuk menegakkan keadilan dan menolak kezhaliman.

Syaikh Shalih al-Fauzan berkata: “Kebebasan sejati adalah lepas dari perbudakan makhluk menuju penghambaan hanya kepada Allah.”

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Jangan sampai kita hanya merayakan kemerdekaan secara simbolik, tetapi masih terjajah oleh kemalasan, korupsi, syirik, dan ketidakadilan. Allah ﷻ juga berfirman

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, carilah jalan mendekat kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Ma’idah: 35)  

Mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat hijrah — berpindah dari gelap kepada cahaya, dari lalai menjadi taat, dari malas menjadi produktif.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Demikian khutbah ini, semoga kita semua termasuk orang yang merdeka lahir dan batin, terbebas dari perbudakan hawa nafsu, serta istiqamah dalam penghambaan kepada Allah.



Khutbah 2


إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من مشرُورَ الْفُسَنَا وَمِنْ سَيِّئَات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله  وأشهد أن مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُولُهُ

: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ لِقَائِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ     إِنَّ الله وملائكتهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلَّوْا عَلَيْهِ وسلموا تسليما

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَاسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الكَافِرِينَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلا خَوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ

وَلَااتَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةٌ وَمَنَا عَذَابَ النَّارِ

سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

Posting Komentar untuk "Khutbah Pendek Tentang Kemerdekaan"