Khutbah Iktikaf
Perkirakan waktu 8 menit
Khutbah 1
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
فياأيها المسلمون . . . . . . .أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا
فقال الله تعالى في كتابه الكريم :أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jamaah jumat yang di rohmati Alloh
Marilah kita
tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan
Ramadan, adalah iktikaf, yaitu berdiam diri di masjid dengan tujuan
mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak ibadah.
Iktikaf
memiliki dasar yang kuat dari Al-Qur'an dan hadis. Allah SWT berfirman:
Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.
Dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau
diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau
wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR.
Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).
Dalam kitab Fathul
Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, dijelaskan bahwa tujuan utama
iktikaf adalah mencari malam Lailatul Qadar serta memperbanyak ibadah seperti
salat, zikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Iktikaf juga merupakan kesempatan
untuk menghilangkan gangguan dunia dan mendekatkan diri sepenuhnya kepada Allah
SWT.
Jamaah jumat yang di rohmati Alloh
Hukum
iktikaf adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), khususnya di sepuluh malam
terakhir Ramadan. Bahkan, sebagian ulama seperti Imam Syafi’i dalam Al-Umm
menyebutkan bahwa bagi yang mampu dan tidak memiliki udzur, sebaiknya tidak
meninggalkan iktikaf di bulan Ramadan.
Keutamaan
iktikaf sangat besar. Dalam kitab Nailul Authar karya Imam Asy-Syaukani,
disebutkan bahwa siapa saja yang melakukan iktikaf dengan ikhlas dan benar,
maka dosa-dosanya yang telah lalu dapat diampuni, serta hatinya lebih mudah
fokus dalam ibadah. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini
untuk beriktikaf dan meraih keutamaan tersebut.
Jamaah jumat yang di rohmati Alloh
Para ulama
berbeda pendapat mengenai waktu minimal iktikaf. Dalam Al-Mughni karya Ibnu
Qudamah, disebutkan bahwa iktikaf tidak memiliki batasan waktu minimal yang
pasti, sehingga meskipun hanya beberapa saat di masjid dengan niat iktikaf,
tetap bernilai ibadah. Namun, mayoritas ulama menganjurkan agar iktikaf
dilakukan minimal sehari semalam untuk memperoleh kesempurnaan ibadah.
Jamaah jumat yang di rohmati Alloh
Rasulullah ﷺ
bersabda:
("Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.")
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam kitab Al-Mughni
karya Ibnu Qudamah, disebutkan bahwa iktikaf tidak hanya sekadar berdiam diri
di masjid, tetapi juga harus diisi dengan amal ibadah yang meningkatkan
kedekatan kepada Allah, seperti memperbanyak doa, istighfar, dan membaca
Al-Qur’an.
Semoga Allah
memberikan taufik kepada kita untuk menjalankan ibadah iktikaf dengan penuh
keikhlasan dan mengampuni dosa-dosa kita. Amin.
marilah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan
dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Iktikaf adalah
salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar dan
memperbaiki hubungan kita dengan Allah.
Khutbah 2
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من مشرُورَ الْفُسَنَا وَمِنْ سَيِّئَات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُولُهُ
: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ لِقَائِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ إِنَّ الله وملائكتهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلَّوْا عَلَيْهِ وسلموا تسليما
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَاسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الكَافِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلا خَوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ
وَلَااتَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةٌ وَمَنَا عَذَابَ النَّارِ
سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين
Posting Komentar untuk "Khutbah Pendek Tentang Iktikaf"